Tahukah kalian? Peralatan teknologi berkembang dari sesuatu yang sederhana atau mendasar. Misalnya, pada zaman dahulu, orang-orang mengukur panjang sesuatu dengan anggota tubuhnya, seperti tangan dalam bentuk jengkal atau kaki dalam bentuk langkah.
Dari pengukuran tersebut, banyak masalh terjadi. Misalnya : Jengkal, ”depa” dan langkah si Badu dan si Oneng berbeda. Anak kecil dan orang dewasa juga berbeda, Dengan demikian hasil pengukuran tersebut sering berbeda. Perbedaan hasil pengukuran tersebut juga sering menimbulkan perselisihan antara mereka. Sejak itu mulai dipikirkan untuk mencari alat ukur yang dapat menghasilkan ukuran yang sama yang dapat diterima, baik oleh si Badu, Oneng, anak kecil, maupun orang dewasa.
Selanjutnya orang tidak menggunakan bagian tubuhnya untuk mengukur panjang, tinggi, maupun luas suatu benda. Mereka mencoba menggunakan benda yang ada di sekitarnya. Di setiap daerah memiliki pengukur yang berbeda-beda. Misal di Jawa Barat menggunakan tumbak, bata dan sebagainya untuk mengukur luas suatu bidang datar.
Setelah ditemukan alat tersebut, terjadi persoalan antar daerah. Yaitu ukuran benda yang digunakan berbeda-beda di setiap daerah sehingga tidak dapat diberlakukan semua daerah.
Bertolak dari itu, manusia mulai berpikir untuk mengembangkan alat ukur yang dapat diterima di semua daerah. Akhirnya manusia menemukan alat ukur yang menggunakan satuan yang sama dan dapat diterima orang banyak. Satuan tersebut ada yang menggunakan sistim meter danyang menggunakan sistim inci. Sistim ukuran ini disimpan atau di cetak dalam benda-benda tertentu seperti kayu, plastik, metal, gelas, dan lain sebagainya.

0 komentar:
Posting Komentar