Minggu, 13 Maret 2011

Hasil dari Seni pembuatan Latte..... sedap...!!!

Latte atau Caffè latte (Bahasa Italia yang artinya kopi susu) adalah espresso atau kopi yang dicampur dengan susu dan memiliki lapisan busa yang tipis di bagian atasnya. Perbandingan antara susu dengan kopi pada caffè latte adalah 3:1. Minuman ini pertama kali ditemukan di Italia pada akhir 1950 oleh Lino Meiorin.


Ia merupakan pemilik dari sebuah cafe dan merupakan barista pertama dari Italia. Pengunjung cafenya ketika itu tidak terbiasa dengan rasa dari cappuccino tradisional yang sangat tajam dan karenanya meminta lebih banyak susu (latte) untuk dicampur dengan kopi tersebut.

Lama-kelamaan Lino memutuskan untuk menjual minuman espresso dengan lebih banyak susu dan menyebutnya sebagai "caffè latte".

Ketika itu, ia menyajikan caffè latte dalam mangkuk dan kemudian beralih menggunakan gelas bir. Kini, caffè latte disajikan dalam cangkir dan diperindah dengan sentuhan seni (Art of Latte).

Salah satu faktor penting sebuah latte adalah kualitas frothing susu yang fungsinya adalah untuk meningkatkan dan memperkuat rasa kopi, bukan sebaliknya.

Jadi bukanlah latte kalau rasa susunya lebih dominan dibandingkan dengan kopinya, atau kopi dengan sedikit rasa susu.

Untuk mencapai kriteria tersebut tentunya diperlukan sebuah mesin espresso yang bertenaga agar proses frothing benar2 menghasilkan busa halus atau micro foam dalam susunya, selain keterampilan teknis si barista tentunya.

Hubungan Timbal Balik Dengan Teknologi

Sekarang ini teknologi sudah popular di masyarakat dunia, bahkan hamper menjadi kebutuhan primer mereka, apa lagi di era globalisasi. Di era tersebut manusia banyak mengalami perubahan. Begitu juga dengan kebudayaan manusia akan berubah sejalan dengan berkembangnya teknologi. Perkembangan Teknologi tersebut antara lain:

§ Meningkatnya jaringan kerja/ sistem (Contoh: sistem informasi, Sistem Transfortasi, Sistem Bangunan Air).

§ Perubahan produk dari yang berukuran besar menjadi berukuran kecil (Contoh: Komputer, telepon, Alat-alat AudioVisual).

§ Perkembangan dari alat-alat tangan manual/secara mekanis ke alat-alat otomatis (Contoh: Alat-alat Rumah Tangga,Proses-proses Produksi).

§ Perkembangan dari produk dengan materi yang berat ke pengunaan materi yang ringang (Contoh: Konstruksi/ Kendaraan berat ke ringan).

Perkembangan teknologi menyebabkan perubahan budaya masyarakat. Juga sebaliknya, perubahan budaya masyarakat menuntut perubahan teknologi, hal ini disebabkan antara lain oleh :

1. Intensitas keterlibatan teknologi dalam kehidupan manusia semakin meningkat di masa yang kan datang.

2. Teknologi adalah alat/cara berpikir tetapi dengan teknologi manusia dapat menciptkan hidupnya lebih nyaman.

3. Manusia jangan menjadi budak teknologi.

Banyak sekali Contoh perubahan teknologi yang berhubungan timbale balik dengan perubahan budaya masyarakat. Misalnya, perubahan dari kompor berbahan bakar kayu bakar menjadi bahan bakar minyak tanah, gas, sampai dengan listrik telah mengubah pola budaya masyarakat.

Dalam dunia industri, robotisasi telah mengubah secara drastis seluruh komponen dalam industri tersebut, mulai dari sistem manajemennya, pola kerja, kebutuhan sumber daya manusia serta orientasi produk dari industri tersebut.

Salah satu produk yang sangat populer saat ini adalah listrik. Tua, muda, laki-laki, perempuan, semua orang membutuhkan listrik. Manusia sekarang ini hampir sama dengan robot dan sebegainya, karena manusia saat ini tergantung pada listrik. Semakin banyak listrik yang digunakan seseorang, semakin hidup orang tersebut(bersemangat). Bagaimana tidak, misal seseorang merasa bosan dengan kegiatannya, maka mungkin dia akan mencari hiburan dari acara TV dan TV pun membutuhkan listrik. Jika sudah bosan dengan TV mungkin dia akan nge-game dengan komputernya.

Salah satu yang menjadi ketergantungan manusia pada listrik adalah Penerangan. Teknologi yang mengubah energi listrik menjadi cahaya adalah lampu. Ada dua jenis lampu yang dikenal oleh masyarakat luas, yaitu lampu pijar dan lampu TL.

Rabu, 09 Maret 2011

data pribadi

Nama : Deny Setiabudi
Kelas : IX A
Tema Blog : Teknologi & Sains

Selasa, 08 Maret 2011

Perkembangan Peralatan Teknologi


Tahukah kalian? Peralatan teknologi berkembang dari sesuatu yang sederhana atau mendasar. Misalnya, pada zaman dahulu, orang-orang mengukur panjang sesuatu dengan anggota tubuhnya, seperti tangan dalam bentuk jengkal atau kaki dalam bentuk langkah.

Dari pengukuran tersebut, banyak masalh terjadi. Misalnya : Jengkal, ”depa” dan langkah si Badu dan si Oneng berbeda. Anak kecil dan orang dewasa juga berbeda, Dengan demikian hasil pengukuran tersebut sering berbeda. Perbedaan hasil pengukuran tersebut juga sering menimbulkan perselisihan antara mereka. Sejak itu mulai dipikirkan untuk mencari alat ukur yang dapat menghasilkan ukuran yang sama yang dapat diterima, baik oleh si Badu, Oneng, anak kecil, maupun orang dewasa.

Selanjutnya orang tidak menggunakan bagian tubuhnya untuk mengukur panjang, tinggi, maupun luas suatu benda. Mereka mencoba menggunakan benda yang ada di sekitarnya. Di setiap daerah memiliki pengukur yang berbeda-beda. Misal di Jawa Barat menggunakan tumbak, bata dan sebagainya untuk mengukur luas suatu bidang datar.

Setelah ditemukan alat tersebut, terjadi persoalan antar daerah. Yaitu ukuran benda yang digunakan berbeda-beda di setiap daerah sehingga tidak dapat diberlakukan semua daerah.

Bertolak dari itu, manusia mulai berpikir untuk mengembangkan alat ukur yang dapat diterima di semua daerah. Akhirnya manusia menemukan alat ukur yang menggunakan satuan yang sama dan dapat diterima orang banyak. Satuan tersebut ada yang menggunakan sistim meter danyang menggunakan sistim inci. Sistim ukuran ini disimpan atau di cetak dalam benda-benda tertentu seperti kayu, plastik, metal, gelas, dan lain sebagainya.

Lalu, alat ukur kembali berkembang sesuai dengan kebutuhannya. Kebutuhan lainnya adalah kalau kita akan mengukur pada bidang yang luas, seperti kebun, kolam, dan sawah. Untuk kebutuhan itu diperlukan alat ukur lain, di antaranya theodolit atau water pass. Semua alat ukur di atas, digunakan untuk mengukur panjang, lebar dan tinggi suatu benda. Bisa benda yang satu dimensi, dua dimensi maupun tiga dimensi.